Kumpulan Puisi Tentang Keindahan Alam

Kumpulan Puisi Tentang Keindahan Alam - Alam memberikan kita banyak ketenangan serta kebahagiaan. dalam kehidupan ini, Alam sangat berperan penting Bagi manusia, jika tidak ada alam manusia juga tidak akan pernah bisa hidup di dunia ini. kita hidup sangat bergantung kepada Alam, karna Tuhan menciptakan Alam supaya manusia bisa Hidup karnanya. jadi karna itu jagalah Alam ini dan lestarikanlah sebagai ucapan terimakasih kita kepada Alam dan yang menciptakan Alam itu sendiri.

Alam itu menyajikan berbagai macam kebutuhan yang sangat kita butuhkan, seperti air untuk kita minum atau mencegah dahaga, seperti buah-buahan untuk kita makan, seperti pepohonan yang melahirkan banyak oksigen supaya kita bisa bertahan hidup dan mencegah kegersangan di bumi, dan juga tanah tempat kita berpijak sekarang.

Masha Allah Really Beautiful Creation Of God
mengingat banyaknya kekayaan alam yang telah di titipkan tuhan kepada kita, membuat kita sering lupa untuk senantiasa menjaganya, karna faktanya manusia sekarang kebanyakan terpengaruh dan terbuai dengan perkembangan zaman yang semakin hari semakin banyak membutuhkan Alam sebagai bahan utamanya, yang mengakibatkan mereka-mereka lupa untuk melestarikan alam itu sendiri dan merusaknya untuk kepentingan pribadi.

Berbicara mengenai Alam, Alhamdulillah masih ada banyak orang yang masih memperdulikan kelestarian Alam yang masih tersisa di muka bumi ini, walaupun hanya segelintir dari dunia yang bergitu luas ini, setidaknya masih ada manusia yang masih memiliki hati nurani serta senantiasa Bersyukur atas titipan tuhan kepada mereka. Jika bukan kita dan mereka, siapa lagi.

Baca Juga : Kata Kata Bijak islami Tentang Amanat Hidup Serta Pesan Moral Kehidupan

Berikut adalah Kumpulan Puisi Tentang Keindahan Alam, semoga bisa menjadi Teguran untuk kita semua kedepanya supaya lebih bijak lagi Dalam memanfaatkan Alam seperlunya Untuk kelangsungan Hidup bukan kepentingan Pribadi.

KUMPULAN PUISI TENTANG KEINDAHAN ALAM
PUISI ALAM
Bertambah panasnya dunia ini
Semakin tak terasa sejuknya angin
Semakin tak terdengarnya kicauan nanyian alam
Semaki hilang jernihnya air sungai
Hanya keringat manusia serakah yang sering menetes
Di bumi dan semaki keringnya tanah yang dia pijak
Tak ada lagi pohon yang tumbuh, 
Hanya gedung yang sanggup bertahan saat ini
Kemana manusia yang dulu merindukan kesejukan dan kedamaian?
Kini hilang, melupakan keheningan dan kesejukan
Udara bersih....tidak kah manusia merindukan itu semua
Sadarlah manusa serakah, masih banyak pekerjaan
Yang tidak harus merusak tempat tinggalmu sekarang?
Bumi ini rumah kita bersama?
Jaga dan rawatlah bumi

LAGU OMBAK
Pantai yang perkasa adalah kekasihku,
Dan aku adalah kekasihnya,
Akhirnya kami dipertautkan oleh cinta,
Namun kemudian bulan menjarakanya aku darinya.
Kupergi padanya dengan cepat lalu berpisah dengan berat hati
Membisikan selamat tinggal berulang kali.
Aku segera bergerak diam-diam dari balik kebiruan cakrawala 
Untuk mengayunkan sinar keperakan buihku
Ke pangkalan keemasan pasirnya
Dan kami berpadu dalam adunan terindah.

Aku lepaskan kehausanya
Dan nafasku memenuhi segenap relung hatinya
Dia melembutkan suaraku dan mereda gelora di dada.
Kalafajar tiba, kuucapkan prinsip cinta tadi telinganya,
Dan dia memelukku penuh damba
Di terik siang kunyanyikan dia lagu harapan
Diiringi kucupan-kucupan kasih sayang
Gerakku pantas di warnai kebimbangan
Sedangkan dia tetap sabar dan tenang.

Dadanya yang bidang meneduhkan kegelisahan
Kala air pasang kami saling memeluk
Kala surut aku berlutut menjamah kakinya
Memanjatkan doa seribu sayang, aku selalu berjaga sendiri
Menyusut kekuatanku.
Tetapi aku pemuja cinta,
Dan kebenaran cinta itu sendiri perkasa,
Mungkin kelelahan akan menimpahku,
Namun tiada aku bakal binasa.
~Khalil Gibran~


BERITA ALAM
Halilintar menggelegar, daun-daun berguguran
langit biru menghilang
burung terbang tinggalkan sarang
rintik hujan berjatuhan, payung-payung di kenakan
pohon tumbang tercabut dari akarnya
awan hitam semakin mengembang
kulangkahkan kakiku menuju cakrawala
Gapai harapan mimpi indah
kupetik senar gitarku nyanyikan lagun tra la la
merah putih sudah kusam warnanya
burung garuda entah terbang kemana
pancasila tak lagi bermakna
indonesiaku tertutup wajahnya
badai datanglah hentak kegersangan
hujan air turunlah sirami kekeringan
mentari terbitlah ubah kesuraman alam ini
Negri ini.....

HAMPARAN  MUTIARA
Sepi hening di keramaiyan
menatap hari tanpa dedaunan
Tak satupun serpian daun menerawang
menutupi diri dalam ketenangan
berdiri sepi menatap rembulan
di temani sang kekasih malam
Hamparan mutiara bersinar terang
tanpa bunyi rembulan malam
diri runtuh benuh ke iklasan
menuntun diri mengharap penerangan
wujud nyata tanpa bayangan
mensyukuri indahnya alam
merunduk alam tanpa angin
menitih air dari sang rembulan
melepas angan-angan menuggu ke iklasan
agar datang ketenangan

KISAH LAGU SERULING
dengan alunan pilu seruling bambu
sayu sendu lagunya menusuk kalbu
Sejak ia bercerai dari batang pokok rimbun
Sesaklah hatinya di penuhi cinta dan kepiluan
Walau dekat tempatnya laguku ini
Tak seorang tahu serta mau mendengar
Oh..kurindu kawan yang mengerti perumpamaan ini
Dan mencampur rohnya dengan rohku
Api cintalah yang membakar diriku
Anggur cintalah yang memberiku cita mengawan
Inginkah kau tahu bagaimana pencinta luka?
Dengar, dengar alunan lagu seruling bambu

HUJAN
Air hujan jatuh mengenai pelipis mata
dingin dan sejuk
udara basah mengisi rongga paru-paru
segar terasa saat ku hirup
rintik hujan menemani malam
gemericik air memantulkan nada
memecahkan keheningan malam
inilah rahmat dari tuhanku
dilimpahkanya kepada bumi
menghidupkan apa yang mati
sebagai ujian, apakah bersyukur diriku ini..?

  KICAU BURUNG
Kicau burung yang menyusup lewat
sela daun mangga bersama hangatnya mentari pagi
  adalah sebuah misteri
    pada siapa rindu kubagi
kicau burung yang menggetarkan ibaku
    dan terbang entah kemana
    adalah sebuah duka yang tertinggal dari kibasan
   sayap lukanya.

TAMAN
Taman punya kita bedua
tak lebar luas kecil saja
satu tak kehilangan lain dalamnya
Bagi kau dan aku cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
padang rumputnya tak berbanding permadani
Halus lembut di pijak kaki
Bagi kita bukan halangan 
karena
Dalam taman punya berdua
kau kembang, aku kumbang
aku kembang, kau kumbang
kecil, penuh surya taman kita
tempat merenggut dari dunia dan 'nusia
~Chairil Anwar~

Sekian informasi yang bisa kami sampaikan mengenai Kumpulan Puisi Tentang Keindahan Alam, Semoga bisa Menginspirasi dan tentunya semoga bisa bermanfaat untuk kita semua agar bisa bisa menjadi insan yang lebih bijak dan lebih peka lagi dalam melestarikan Alam yang masih tersisa.

Belum ada Komentar untuk "Kumpulan Puisi Tentang Keindahan Alam "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel